Fenomena Gerhana Matahari Total yang terjadi pada tanggal 9 Maret 2016 di wilayah Indonesia, menyedot perhatian banyak kalangan baik dalam negeri maupun luar negeri. itu dapat dilihat dari antusias dari orang -orang yang ingin menyaksikan peristiwa yang hanya terjadi 33 tahun sekali.
Di mana banyak tempat obyek pengamatan untuk melihat peristiwa telah penuh sesak semenjak dari pagi hari dan mungkin juga akibat pada tanggal tersebut di Indonesia bertepatan dengan tanggal merah (hari libur) untuk merayakan Hari Nyepi bagi umat Hindu.
Dimana tempat - tempat di Indonesia yang dilintasi Gerhana Matahari Total ( Bangka belitung , Palembang , Palu , Ternate , dan Halmahera ,banyak hotel yang telah penuh telah dibooking jauh - jauh hari oleh beberapa orang untuk mengamati lebih jauh proses terjadinya Gerhana Matahari Total.
Terjadinya Gerhana Matahari tersebut terjadi dikarenakan akibat bulan berada diantara matahari dan bumi pada satu garis lurus yang sama sehingga sinar matahari terhalang oleh bulan, dan peristiwa ini hanya terjadi kurang lebih 2-3 menit saja
Dibalik itu semua ada beberapa fenomena yang menarik seiring dengan terjadinya Gerhana Matahari Total tersebut , dimana di Indonesia sendiri terdapat beberapa mitos atau cerita yang hingga kini masih dipercaya dan dilaksanakan dimana Gerhana Matahari Total terjadi akibat Batara Kolo ( Raksasa yang sering menelan dan memakan anak kecil) yang sakit hati kepada Batara Surya ( Dewa Matahari) dan ingin menelan Matahari dan akibat itu pula para ibu hamil harus bersembunyi di bawah tempat tidur dan anak kecil dilarang untuk keluar rumah, dan untuk membantu Batara Surya ( Matahari ) agar dimuntahkan Lagi ( bersinar lagi ) maka para penduduk membunyikan bunyi-bunyian agar sang Batara kala merasa terusik dan tidak jadi menelan Matahari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar